Minggu, 01 April 2012

teori komunikasi, proses sosial dan unsur komunikasi


A.      TEORI KOMUNIKASI
Secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam beberapa kelompok :
a.         Teori-teori umum (general theories).
Teori ini merupakan teori yang mengarah pada bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi (metode penjelasannya).
b.         Teori-teori fungsional dan struktural.
Ciri dan pokok pikiran dari teori ini adalah individu dipengaruhi oleh struktur sosial atau sistem sosial dan individu bagian dari struktur. Sehingga cara pandangnya dipengaruhi struktur yang berada di luar dirinya. Pendekatan ini menekankan tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi. Karakteristik dari pendekatan ini adalah :
a.         Mementingkan sinkroni (stabilitas dalam kurun waktu tertentu) daripada diacrony (perubahan dalam kurun waktu tertentu).
b.        Cenderung memusatkan perhatiannya pada akibat-akibat yang tidak diinginkan (unintended consequences) daripada hasil yang sesuai tujuan.
c.         Memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif dan independent.
d.        Memisahkan bahasa dan lambang dari pemikiran dan objek yanng disimbolkan dalam komunikasi. Bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan apa yang telah ada.
e.         Menganut prinsip the correspondence theory of truth. Menurut teori ini bahasa harus sesuai dengan realitas.
c.         Teori-teori behavioral dan kognitif.
Teori ini berkembang dari ilmu psikologi yang memusatkan pengamatannya pada diri  manusia secara individual. Beberapa pokok pikirannya :
a.         Model stimulus-respon (S-R) yang menggambarkan proses informasi antara stimulus dan respon.
b.        Mengutamakan analisa variabel.
c.         Menurut pandangan ini komunikasi dipandang sebagai manifestasi dari proses berfikir, tingkah laku dan sikap seseorang.
d.        Teori-teori konvesional dan interaksional.
Teori ini beranggapan bahwa agar komunikasi dapat berlangsung, individu-individu yang berinteraksi menggunakan aturan-aturan dalam menggunakan lambang-lambang. Bukan hanya aturan mengenai lambang itu sendiri tetapi juga harus sepakat dalam giliran berbicara, bagaimana bersikap sopan santun atau sebaliknya, bagaimana harus menyapa dan sebagainya. Teori ini berkembang dari aliran interactionisme simbolik yang menunjukan arti penting dari interaksi dan makna. Pokok pikiran teori ini adalah :
a.         Kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangun, memelihara, serta mengubah kebiasaan- kebiasaan tertentu.
b.        Struktur sosial dilihat sebagai produk dari interaksi. Struktur sosial merupakan produk interaksi, karena bahasa dan simbol direproduksi, dipelihara serta diubah dalam penggunaannya. Sehingga focus pengamatannya adalah pada bagaimana bahasa membentuk struktur social.
c.         Makna dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu dari konteks ke konteks. Sifat objektif bahasa menjadi relatif dan temporer.
e.         Teori kritis dan interpretif.
Jenis teori ini berkembang dari tradisi sosiologi interpretift, yang dikembangkan oleh Alfred Schulzt, Paul Ricour et al. sementara teori kritis berkembang dari pemikiran Max Weber, Marxisme dan Frankfurt School. Interpretif berarti pemahaman berusaha menjelaskan makna dari suatu tindakan. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna tidak dapat dengan mudah diungkap begitu saja.

B.       PROSES SOSIAL
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :
1.1Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
1.    Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2.    Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3.    Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

1.2 Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
1.    Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
2.    Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information
3.    Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com < maka media ini bersifat massal, namun jika anda chattingh melalui yahoo messenger, maka media ini bersifat interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary), media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada diri sendiri).
4.    Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.
Elemen Tambahan :
1.    Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.
2.    Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif)
3.    Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi. Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :
·       Lingkungan Fisik(Letak Geografis dan Jarak)
·       Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)
·       Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)
·       Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam)

1.3 Model Komunikasi Bovee dan Thill
Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
1.    Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
2.    Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.


3.    Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)
4.    Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.
5.    Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.

C.      UNSUR KOMUNIKASI
Menurut Effendy (1999:18) penegasan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut antara lain:
1)    Sender
Komunikator yang menyampaikan pesan pada seseorang atau sejumlah orang. Pesan yang disampaikan berupa lisan atau tulisan, kepada individu atau kelompok.
2)    Encoding
Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang yang kemudian menjadi suatu pesan yang disampaikan kepada penerima. Gagasan dalam bentuk lambang dapat berupapikiran dalam bentuk simbol, lambang atau gambar baik lisan maupun tulisan.
3)    Message
Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Sebaiknya sebuah pesan itu memiliki tema sehingga dapat dijadikan sebagai pengarah dalam usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.
4)    Media
Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Media yang digunakan hendaknya dapat diterima oleh panca indera.
5)    Decoding
Penguraian isi sandi yaitu proses dimana penerima (komunikan) menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6)    Receiver
Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. Komunikan dapat digolongkan menjadi tiga jenis yakni personal (ditujukan kepada sasaran tunggal), komunikasi kelompok (komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu) dan komunikasi massa (komunikasi kepada massa atau dengan menggunakan media massa).
7)    Response
Tanggapan seperangkat reaksi pada komunikan setelah pesan diterima.
8)    Feedback
Umpan balik, yakni tanggapan seorang komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
9)    Noise
Gangguan tidak terencana yang dapat menjadi penghambat proses komunikasi.

2 komentar: